Search something?

Sabtu, 26 April 2014

#ExploreIndonesia: (Rencana) Piknik Keluarga

Piknik keluarga, terakhir kali kapan yaa? Piknik yang benar-benar piknik. Piknik yang lengkap ada ibu, bapak, anak. Piknik yang asyik. Hmm...kapan?

Jika pergi bersama keluarga, kenangan paling baru tentu saja saat mereka mengantarkanku ke Bandara Juanda para 1 September 2013. Yaa, saat itu aku akan melancong ke sebuah negeri bernama Formosa. Tidak banyak kata terucap. Tidak banyak waktu yang dihabiskan. Tidak banyak air mata mengalir. Hanya beberapa salam, senyum, dan rasa haru yang mengiringi langkahku pergi keluar negeri untuk pertama kalinya. Aahh, dadaku bergetar mengingatnya!


Sebelumnya, pertengahan tahun 2012 aku dan keluarga sempat ke Jember. Bukan hanya keluarga inti, tapi juga termasuk kakek, bibi, paman, sepupu, keponakan, dan nenek! Keluarga besar, atau keluarga lebar? Kami punya 1 tujuan: ikut mejeng bersama di pernikahan Selly & Adi. Kami tidak sempat menginap di Jember. Tidak pula berkesempatan menyaksikan Jember Fashion Carnival yg saat itu digelar tepat dengan tanggal pernikahan Selly & Adi. Sedih sekali! Tak mengapa, yang penting saat itu kami bisa berkumpul.




Gambar di atas adalah salah satu yang sempat ditunjukkan saat Jember Fashion Carnival tahun 2012. Gambar yang mengeaskan bahwa kebersamaan adalah suatu keluhuran. Keluhuran bangsa yang selalu dirindukan jika anda sekalian melakukan #ExploreIndonesia. Kebersamaan lebih luhur daripada peperangan, iya kan?

Oiyaa, ada kabar menyebutkan, Garuda Indonesia akan membuka rute #ExploreJet Surabaya - Banyuwangi. Jalan-jalan ke Banyuwangi, sekalian mampir ke Jember. Wow! Program #ExploreIndonesia akan semakin meluas dan menyentuh titik-titik terkecil sekalipun. Semoga para turis lokal dan internasional semkain tertarik mengunjungi berbagai atraksi dan keindahan alam di Banyuwangi dan Jember. 


Nah, sekarang kembali pada tema piknik keluarga. Sekarang aku ingat! Terakhir kali piknik keluarga adalah tahun 2011 ke Pantai Balekambang, Kabupaten Malang. Saat itu bertepatan dengan ulang tahun saya yang ke dua puluh empat. Mengesankan, sungguh!




Kakek yang terkasih dengan bersemangat menyediakan waktu & tenaganya untuk turun ke pantai.
Adik-adik sepupu yang ganteng karena kelelakiannya juga bersemangat jadi anak pantai.
Bibi dan paman pun tidak ketinggalan untuk memberikan sorak-sorainya.
Keponakan, rasanya dialah yang paling antusias meniup lilin dan memotong kue.
Kakak paling tampan, tentu saja tidak melewatkan kesempatan ini dengan memberi kado.
Ibu dan bapak, aah merekalah yang membuat semua ini terwujud.
Jadi, selamat ulang tahun untuk diriku sendiri! Semoga kamu, yaitu diriku sendiri, terus ada nyali untuk #ExploreIndonesia yaa!


Tiga kali sudah acara keluarga yang ku lalui sepanjang periode 2011, 2012, dan 2013. Tiga tempat kami datangi: Juanda, Jember, dan Malang yang semuanya terletak di Jawa Timur. Kini saatnya merencanakan sebuah piknik keluarga. Dan kami sepakat untuk berjalan ke arah timur. Timur yang lebih timur daripada Jawa Timur. Timur itu adalah Lombok.

Yaa, sudah tak sabar rasanya mencicipi lombok di Lombok. Terlalu gembira hati ini untuk segera mencapai pulau di arah timur itu. Dan bersyukurlah, karena Garuda Indonesia menyediakan penerbangan dari Surabaya ke Lombok sebagai rute #ExploreJet andalannya. Lombok memang layak menjadi salah satu tujuan #ExploreIndonesia.


Pura.
Lombok kaya dengan pura. Mungkin itu mirip dengan Pulau Bali. Pura termasuk salah satu kekhasan yang membuat para traveler di seluruh dunia untuk #ExploreIndonesia. Dan menikmati suatu suasana mistis yang tak bisa dituliskan, yang tak terucap di sebuah tempat ibadah, selalu ada dalam daftar piknikku.


Sumber: klik di sini


Pura yang akan menjadi tujuan piknik keluarga di Lombok edisi 2014 ini adalah Pura Meru. Pura Meru menjadi lambang 3 hal yang luar biasa:
(1) lambang alam semesta dan penghormatan Dewa Brahma, Dewa Syiwa, dan Dewa Wisnu.
(2) lambang tiga gunung, yaitu Gunung Rinjani di Lombok, Gunung Agung di Bali, dan Gunung Semeru di Jawab.
(3) lambang toleransi umat beragama, sebab Pura Meru ini berdekatan lokasinya dengan masjid dan gereja.

Selain Pura Meru, Lombok punya Pura Batu Bolong, Pura Gunung Pengsong, Pura Lingsar, Pura di Taman Suranadi, dan Pura Kalasa di Taman Narmada. Itulah enam pura di Lombok yang sempat aku catat. Tampaknya masih ada pura-pura kecil yang lain, yang namanya tak dikenal, yang belum terjamah tangan para turis.


Pantai.
Pantai-pantai di Indonesia memang begitu menawan, dan dengan alasan itulah kita harus melakukan #ExploreIndonesia. Begitu saja, saat piknik di Lombok, mengunjungi pantai adalah agenda wajib. Pantai Senggigi. Pantai Kuta. Pantai Tanjung Aan. Pantai Tangsi. Pantai Mawun. Pantai Selong Belanak. Pantai Putri Nyale. Pantai Gerupuk. Pantai Tanjung Ringgit. Pantai Bangko-Bangko. Pantai Segar. Pantai Surga. Pantai Mekaki. Pantai Nipah. Pantai Kaliantan. Pantai Cemara. Pantai Mangsit. Pantai Pandanan.

Terlalu banyak pantai yang eksotis di Pulau Lombok. Aku tak sanggup menuliskannya. Tak sanggup untuk sekadar menuliskannya. Aku menuliskannya sambil menahan nafas. Tak sanggup, aku harus ke sana. Dan aku akan mengajak keluargaku ke sana! Rasanya aku perlu memilih tiga pantai di antara puluhan pantai yang aduhai itu. Tidak mungkin aku bisa menikmati puluhan pantai di Lombok dalam empat hari, mungkin perlu empat kali kunjungan ke sana untuk menjejakkan kaki di atas pasir-pasirnya. Maka, aku harus memasukkan Pantai Senggigi, Pantai Tanjung Ringgit, dan Pantai Kaliantan.


Sumber: klik di sini


Pantai Senggigi adalah ikon pantai di Lombok, pasti kakak dan ibuku merengek untuk datang ke sana. Mereka selalu ingin menengok lokasi yang sudah tersohor. Pantai Tanjung Ringgit, seperti gambar di atas, adalah pantai yang membuat aku merengek karena ingin melihat mentari terbit di ufuk timur di pantai yang terletak di Lombok timur ini. Semoga nanti bapak sopir bisa mengantarkanku pergi ke sana pagi-pagi buta. Pantai Kaliantan, aah aku pun juga merengek pergi ke sana untuk menjadi saksi matahari terbenam yang katanya seperti emas, menikmati butiran pasir yang bak merica, dan beristirahat di hamparan rumput hijaunya.


Gili.
Konon katanya Gili adalah tempat wisata idaman di Lombok. Ada sembilan gili yang patut menjadi unggulan #ExploreIndonesia. Gili Trawangan. Gili Meno. Gili Air. Gili Asahan. Gili Kondo. Gili Tangkong. Gili Sunut. Gili Nanggu. Gili Kedis. Aah sembilan gili memang membuat geli, geli ingin cepat-cepat nongkrong di sana.

Gili Trawangan bersama dengan Gili Meno dan Gili Air adalah gili-gili yang paling populer. Gili Nanggu berada di tingkat populer berikutnya. Mungkin lebih menarik menjelajah gili-gili yang lain. Gili Kondo yang terumbu karangnya bisa dinikmati tanpa harus menyelam. Gili Asahan yang memiliki taman rahasia. Gili Tangkong yang sunyi namun memiliki ikan beraneka ragam. Gili Kedis yang bisa dikelilingi dalam waktu lima menit.

Lalu, mana yang akan menjadi pilihanku? Semuanya! Iyaa. Aku kebingungan, sebenarnya. Namun, ada yang lebih penting daripada memilih gili. Aku harus bisa berenang. Yaa, harus! Aku akan belajar berenang kepada bapak sebelum berangkat ke Lombok.


Sumber: klik di sini


Perhatikan jernihnya pemandangan Gili Tangkong di atas. Tidak bisa berenang? Betapa meruginya aku! Nantinya aku ingin ajak bapak, kakak, dan keponakanku untuk berenang dan snorkling di sebanyak mungkin gili yang bisa kami capai. Sayang sekali, ibuku mungkin tidak bisa ikut snorkling, tapi beliau bisa ikut jebur ke laut, yaayy!


Desa.
Benar, desa. Aku ingin berkelana ke desa-desa yang ada di Lombok. Desa yang masih menjaga tradisinya. Desa yang asri dan sejuk. Desa yang subur dan hijau. Saat ini ratusan, atau mungkin ribuan desa di nusantara ini berbenah menjadi desa wisata. Mungkin itulah yang membuat #ExploreIndonesia semakin ajaib.


Sumber: klik di sini


Aku berharap, saat piknik keluarga nanti bisa singgah di Desa Senaru atau Desa Sembalun. Desa Senaru dikenal di kalangan para pendaki yang akan memulai petuangalannya di Gunung Rinjani. Selain itu, Desa Senaru juga melestarikan rumah adat, masjid, dan bangket. Air terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep yang ngetop itupun ada di Desa Senaru. Desa Sembalun, desa yang paling dekat dengan Gunung Rinjani. Mungkin aku akan meminta keluargaku untuk ikut bertani dan memanen rempah-rempah di Desa Sembalun. Kami adalah keluarga petani, dan kami senang jika bertani di tanah yang kami kunjungi.


Jujur saja, masih sangat-sangat banyak tempat yang bisa dieksplorasi jika kita berada di Lombok. Tapi apa daya, waktu, tenaga, dan uang jualah yang membuat kita harus memilih sedikit di antara melimpahnya anugerah Allah di Pulau Lombok.

Aku masih akan piknik ke Lombok untuk pertama kalinya. Piknik bersama keluarga. Di sana, selain mendatangi pura, pantai, dan gili, kami jug akan mengunjungi seorang kerabat jauh yang sudah lama kami kenal, yaitu Bu Ning. Bahkan, kami akan menginap di rumahnya. Aku senang! Aku tak sabar. Bu Ning adalah guruku saat SD di SDK St. Maria Blitar. Keluargaku mengenal Bu Ning dengan baik. Beliau tinggal di derah Cakranegara.

Daerah Cakranegara terkenal dengan kuliner ayam taliwang, plecing kangkung, sate bulayak, nasi balap pucung, dan bebalung. Pastinya aku dan keluargaku tidak akan ketinggalan untuk mencecap kelezatan beragam kuliner Lombok itu.


Sumber: klik di sini


Atau mungkin juga, Bu Ning akan mempersiapkan suatu hidangan spesial yang dimasak dengan tangannya sendiri. Atau, bisa pula aku dan ibuku yang akan belajar memasak makanan khas Lombok. Hmmm...aku ingin segera!


Demikianlah, sekilas kisah mengenai (rencana) piknik keluarga. Masih akan ada kisah-kisah #ExploreIndonesia berikutnya. Dan berharap, kami bisa naik #ExploreJet.

Tidak ada komentar: