Search something?

Sabtu, 11 Oktober 2014

#30HariMenulisPuisi: Hari 9

Hidup manusia seperti nasi tumpeng, setujukah? Atau, kamu punya perumpamaan yang lain tentang hidup ini? Sekarang mari kita berbincang tentang marah.


Perbincangan di media, hanya sampah... -uopoiki-



Ku tatap setiap peristiwa dari balik jendela... -Manik Uni-
Tentang kebiasaanku saat bertemu denganmu... -SitaSitoo-




Aku satu dari bagianmu... -Andre John-
Ada Tuhan dalam asbak... -Perempuan Sore-


Manusia, makhluk yang lemah, sehingga kita mudah marah. Iyaa, kan? Aku pun begitu.

Saat marah, kita cenderung mengeluarkan kata-kata kotor, atau sumpah serapah, yang menjadikan obyek kemarahan kita menjadi sampah. Mungkin kita berteriak kencang bagai anjing yang tak berhenti menggonggong untuk mengutuk si obyek kemarahan. Obyek kemarahan akan tampak seperti puntung rokok yang sekarat, yang pantas untuk dibuang...ke tempat sampah.


Ingatlah, obyek kemarahan, terutama jika ia adalah manusia, ia pun adalah ciptaan Allah. Ada wajah Allah di dalam dirinya, walau karena kerapuhannya dia berbuat salah dan membuat kita marah. Wajah Allah juga ada dalam diri kita, maka sewajarnya kita memaafkan si obyek kemarahan, walau terasa susah karena keegoisan kita yang begitu besar.

Melihat wajah Allah, melihat sifat Allah saat marah adalah seperti melihat hidup dari balik jendela. Ada jarak antara kita dan kemarahan. Jarak yang bukannya memisahkan, tapi mendekatkan. Mendekatkan kita pada suatu iman bahwa Allah ada di mana-mana. Allah ada di obyek kemarahan yang tercecer di dalam asbak. Allah ada di obyek kemarahan yang akan dibuang ke tempat sampah.


Jika kita sudah mampu melihat wajah Allah di sana, kita akan menyadari bahwa kita dan obyek kemarahan adalah satu, dan kita semua bagian dari rencana Allah, bagian dari karya Allah. Melihat wajah Allah, pada akhirnya adalah memaafkan obyek kemarahan.

Tidak ada rasa canggung atau tingkah gugup saat kita berjumpa obyek kemarahan. Tidak ada dendam dan benci saat mengingat obyek kemarahan. Yang ada hanya damai karena kita berhasil mengatasi rasa marah kita. Sebab sesungguhnya, kita semua adalah satu badan. Jika satu anggota merasa marah, yang lain juga ikut marah. Jika satu anggota tersenyum damai, yang lain akan saling membagi salam damai.

Masih suka marah-marah? Hati-hati lho, keseksian bisa berkurang :)


Ingin tahu, di mana ada jalan yang paling seksi? Baca di sini!


Tidak ada komentar: