Search something?

Rabu, 15 Oktober 2014

#30HariMenulisPuisi: Hari 13

Ya Tuhan, Sang Penyelamat di saat yang sulit... Demikianlah biasanya aku mengawali hari. Dengan sebuah doa, menyapa Sang Tuhan.

Sambil menyeduh teh, mari kita ingat lagi kisah-kisah sepanjang masa.


Bahkan pada sesuatu yang paling tak bisa bergerak sekalipun... -uopoiki-


Selasa, 14 Oktober 2014

#30HariMenulisPuisi: Hari 12

Aku mengawali refleksi hari ini dengan harapan semoga aku bisa menjadi sahabat seperti sahabatku :)

Sekarang aku ingin berbagi tentang Dia yang kusebut TUHAN.


Mereka bagian dari Semesta... -uopoiki-

Senin, 13 Oktober 2014

#30HariMenulisPuisi: Hari 11

Masih ingat dengan refleksi hari sebelum hari ini? Sudah lupa yaa? Tak mengapa, yang jauh lebih penting adalah kamu tak pernah lali jiwo atau lupa kepada Penyelenggara Semesta :)

Sekarang kita bicara tentang pertemanan dan persahabatan yuk!


Sengaja...aku tak mengirim kabar... -uopoiki-


Minggu, 12 Oktober 2014

#30HariMenulisPuisi: Hari 10

Sudahkah anda marah hari ini? Sudahkah anda melihat wajah Allah hari ini? Sudahkah anda melihat wajah anda saat marah hari ini? Menyeramkan, yaa? Maka, lihatlah wajah Allah yang seksi, di sini.

Kini saatnya kita terus menyelami diri, dan menemukan hal terlupakan dari hidup kita.



Dan...ada satu jalan lagi... -uopoiki-

Sabtu, 11 Oktober 2014

#30HariMenulisPuisi: Hari 9

Hidup manusia seperti nasi tumpeng, setujukah? Atau, kamu punya perumpamaan yang lain tentang hidup ini? Sekarang mari kita berbincang tentang marah.


Perbincangan di media, hanya sampah... -uopoiki-

Jumat, 10 Oktober 2014

#30HariMenulisPuisi: Hari 8

Lalu lintas, olahraga, kantor, negara dipenuhi simbol-simbol yang sarat makna. Begitulah kehidupan. Namun hidup juga tersusun dari berbagai kepingan. Apa sajakah itu? Mari kita renungkan...


Sayangnya mereka pedas, bukan manis... -uopoiki-

Kamis, 09 Oktober 2014

#30HariMenulisPuisi: Hari 7

Hai, apa kabar? Bagaimana tentang segala sesuatu yang terjadi dalam hidupmu? Kata-kata 'terjadilah' sangat manjur kan? :)))

Yuuk, sekarang kita bicara tentang simbol.


Berempat, bertiga, berdua, bertiga, dan bertiga... -uopoiki-

Rabu, 08 Oktober 2014

#30HariMenulisPuisi: Hari 6

Hei, kamu! Masih merasa kekurangan? Perlu perjalanan panjang menuju cukup, bro sis!

Yuuk sekarang terus melangkah dengan gembira, apapun yang terjadi.


Tak ada jawabmu yang lebih cantik daripada 'terjadilah'... -uopoiki-

Selasa, 07 Oktober 2014

#30HariMenulisPuisi: Hari 5

Bagaimana rasanya bergumul dengan kenangan? Beragam, bermacam-macam, beraneka bayangan remuk redam di tiap sudut budi dan hati. Dan, apakah kau sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan ini?

Tak usah lah kau jawab, karena sekarang saatnya mencari tanya...



Yakinlah bahwa hidup selalu ada selamanya... -uopoiki-

Senin, 06 Oktober 2014

#30HariMenulisPuisi: Hari 4

Apa kabar? Masihkah tekun menulis dan berefleksi lewat puisi? Kalau kau ingin tahu apa itu bohong, luangkan waktumu untuk membaca kebohongan di sini.

Semoga kau tidak berbohong, bahwa semua tulisan itu adalah kebohongan. Bagaimanapun juga, lanjutkan langkahmu, dan bersenang-senanglah di sini.


Hari Keempat #30HariMenulisPuisi karena #MenulisPuisiItuSeksi


Bahwa aku merindu tanah air... -uopoiki-


Minggu, 05 Oktober 2014

#30HariMenulisPuisi: Hari 3

Jika engkau memerlukan tamparan, sisihkanlah waktumu membaca refleksi puisi hari kedua. Bila engkau telah tertampar, kembali ke sini, maka engkau akan menyeringai :)


Hari Ketiga #30HariMenulisPuisi karena #MenulisPuisiItuSeksi


Mereka berikrar cinta laut, tapi takut air... -uopoiki-

Sabtu, 04 Oktober 2014

#30HariMenulisPuisi: Hari 2

Inilah hari kedua dari proyek 30 Hari Menulis Puisi karena Menulis Puisi Itu Seksi. Aku berhasil mengumpulkan lima buah puisi. Yang pertama, tentu saja dari aku sendiri. Yang kedua, dari sahabatku kekasihku Manik Uni. Yang ketiga, dari teman seperjuanganku SitaSitoo. Yang keempat, dari pamanku Andre John. Yang kelima, dari matahariku, NikenStar. Dan yang keenam, tentu saja dari Perempuan Sore.

Jika batinmu terusik dengan puisi-puisi seksi pada hari pertama, silakan membacanya di sini. Namun, jika batinmu tak tergoyahkan, mari kita telusuri puisi hari kedua ini.


Hari Kedua #30HariMenulisPuisi karena #MenulisPuisiItuSeksi


Bila Allah tak memilihmu menjadi manusia-Nya... -uopoiki-

Jumat, 03 Oktober 2014

#30HariMenulisPuisi: Hari 1

Ini adalah sebuah proyek yang seksi untuk menulis dengan tangan.
Bagaimana kisah awalnya? Silakan menelusuri jejaknya yang bertabur bintang di sini :)


Hari Pertama #30HariMenulisPuisi karena #MenulisPuisiItuSeksi


Apakah yang bisa kau ingat dari mengingat? -uopoiki-
Perlukah aku jelaskan sosok terang hatiku, guru kungfuy, penyelidik hati, dan perempuan sore? Tidak.

Rabu, 01 Oktober 2014

#30HariMenulisPuisi: Prakata Panitia :)

Satu hari sebelum #30HariMenulisPuisi...

Ketika malam telah lewat mataku menangkap satu kalimat dari perempuan sore di twitter. Kalimat tantangan. Tantangan untuk membuat proyek. Proyek dengan judul #30HariMenulisPuisi. Mengapa harus menulis puisi? Karena #MenulisPuisiItuSeksi.

Yaa, menulis puisi itu seksi. Seksi karena aku akan menulis menggunakan anugerah terindah dari Allah. Yaitu, menulis dengan tangan. Bukan mengetik di mesin ketik, komputer, atau laptop.